Ketika d

emam Facebook melanda Indonesia, situs jejaring sosial yang sudah lebih dulu dikenal publik Tanah Air seperti Friendster dan Multiply seolah tenggelam. Jumlah pengguna Facebook langsung melejit sampai puluhan juta di Indonesia.
TAPI benarkah dua situs jejaring sosial itu benar-benar mati suri? Rupanya tidak. Multiply setidaknya masih mencatat pertumbuhan pengguna yang lumayan. Manajemen Multiply mengklaim, Indonesia menjadi negara pertama yang mengalami pertumbuhan pengunjung situs ini yang angkanya cukup signifikan dibandingkan dengan negara lainnya. Karena itu, untuk menggarap pasar Indonesia lebih serius, Multiply memutuskan membuka kantor cabang di Indonesia mulai April 2011. Daniel Tumiwa diangkat sebagai country manager sejak Oktober 2010. “Saya kira sekarang ini waktunya tepat karena Indonesia saat ini merupakan negara di peringkat pertama dalam hal jumlah pengunjung di Multiply dan pertumbuhan pengguna tertinggi,” kata Peter Pezaris, pendiri dan CEO Multiply dalam perbincangan dengan media di Jakarta, Jumat (25/2) lalu. Ikut hadir di acara ini Country Manager Multiply di Indonesia Daniel Tumiwa.

Dibandingkan dengan perusahaan situs jejaring sosial atau online lain di Indonesia, seperti Facebook, Twitter maupun Google, Multiply lebih cepat membangun kantor perwakilan di Indonesia. Saat ini perusahaan online asing yang sudah resmi membuka kantor perwakilan di Indonesia baru Yahoo. “Pengguna di Indonesia termasuk banyak yang membuka gerai online di Multiply. Saat ini jumlah gerai online Multiply di Indonesia telah mencapai 25.000 merchant dan tumbuh ratarata 2.000 gerai setiap bulan. Indonesia adalah pasar yang kami lihat sangat potensial,”ungkap Pesariz. Pesariz bahkan berani memperkirakan operasional dan jumlah staf di Indonesia mungkin yang paling besar daripada di negara lain. Dia menambahkan, saat ini Multiply dikunjungi sekitar 5 juta orang setiap bulan. Situs yang awalnya ditujukan untuk menyediakan layanan berbagi artikel, foto, dan video tersebut kini juga telah berkembang menjadi tempat pilihan membuka gerai penjualan secara online.
Dalam kesempatan yang sama Daniel mengemukakan program pertama yang akan dilakukannya. Yakni, menggelar edukasi kepada pengguna Multiply maupun pengguna internet di Indonesia. menurutnya, Multiply yang telah berusia 7 tahun selama ini mungkin sudah dikenal, namun banyak pula pengguna yang mulai beralih ke layanan lain. “Kalau ditanya mau dibawa ke arah mana Multiply, tentu tujuannya untuk para merchant. Kami ingin mencapai suatu titik di mana, mercahant memilih berjualan di Multiply daripada di tempat lain. promosi mungkin bisa di mana saja, tapi jualannya di Multiply,”ujar Daniel yang sudah berpengalaman di berbagai perusahaan yang mengusung merek global.
Daniel selama ini dikenal sebaai salah satu orang yang terlibat langsung dalam kelahiran MTV Indonesia. Ia juga yang mulai mempopulerkan ring back tones, full track download, dan digital right management di pasar musik digital di Indonesia dengan mendirikan Digital Music Market saat menjabat Direktur Marketing dan Penjualan Universal Music Indonesia. Ia juga terlibat dalam pengenalan kampanye No Frill Flying saat Air Asia diluncurkan di Indonesia. Terakhir, dia pernah memimpin media digital di PT Djarum dan embawa 7Langit sebagai pengembang aplikasi mobile.
Dia mengatakan, mulai tahun ini Multiply akan menambah fitur-fitur baru yang memudahkan pengguna membuka gerai online. Saat ini sudah ada layanan Marketplace sebagai tempat promosi toko online dan barang yang akan dijual. Ke depan, fitur social media akan diperkuat untuk memudahkan penjual dan pembeli melakukan komunikasi dan transaksi. Multiply berawal sebagai layanan berbagi artikel, foto, dan video di internet sejak tahun 2004. Namun, dalam perkembangannya banyak pengguna yang memanfaatkannya untuk membuka gerai toko online.(kps/esy)